s

Selamat datang di WeBlog Imaduddin.B, Amd.AK

Jumat, 30 Mei 2008

Situ Lembang #3

TAS KOSONG

Siapa disini yang masih kosong tasnya?, semua membawa tas-nya masing – masing walaupun saya ingin mencoba membawa tas zamzam namun saya ngga yakin kalau saya bisa membawanya. Berat memang dan besar tas yang di bawa sama zamzam, karena diantara kita semua yang paling besar tasnya adalah zamzam.

Coba kita lihat sekarang photo zamzam saat bawa tasnya?, mungkin kah dia kelelahan atau bagaimana?, namun dia ngga pernah sekalipun mengeluh cape, tapi ngga tau pasti ding?.

Yap, dia mungkin penanggung terberat di perjalanan ini tapi itu atas dasar kemauan dia it’s OK, selagi diantara kita tidak ada paksaan.

Perjalanan kita melewati pohon – pohon yang sedikit tertutup kabut. Bunyi angin terasa seperti hujan deras mengguyur sepanjang hutan yang kami lewati, Mmmmmhhhh saya takut mendengar teriakan pohon ini, mereka semua bergoyang kearah kanan dan kiri. Sepanjang perjalanan ini kami sesekali beristirahat hanya untuk sekedar mengabadikan perjalanan ini, suatu perjalanan yang mengenang kita secara pribadi – pribadi bahwa kita adalah makhluk yang di ciptakan.

Saya sendiri sangat merasakan dunia ini, dunia yang selalu orang tak memperdulikannya. Kita seharusnya menjajaki kembali siapa kita sebenarnya, kita harus tahu dan itu adalah kehendak kita. Bukan hidup semau kita, tapi harus adanya aturan hidup yang bener – bener bisa di pertanggung jawabkan di akhir nanti.

Sepanjang perjalanan kita banyak ngobrol dan berbagi pengetahuan secara mendasar, tapi secara garis besar semua materi yang di tonjolkan selama perjalanan ini tidak lepas dari isi dan kandungan ayat – ayat qur’an, subhannallah. Saya juga tidak menyadari hal itu, baru sekarang saat menulis catatan ini saya merasakan bahwa benar pada saat itu kita banyak membicarakan kisah Rasul dari Adam sampai Muhammad S.A.W.

Sejauh apapun perjalanan ini, kita tetep semangat untuk mencapai tujuan kami. Lelah mulai terasa pada setiap kru kita, setiap tetesan keringat kita akan di bayar dengan kepuasan yang tak tergantikan.


KEHIDUPAN NYATA

Kehidupan ini sekalipun tak nampak dari kehidupan nyata, kita seakan hanya ingin mendapatkan apa yang kita mau namun jika tanpa usaha kita tidak akan mendapatkannya. Apa artinya uang dan harta yang melipmah jika kita tidak memberikan zakat kepada yang berhak, apa artinya jabatan tinggi jika kita selalu memposisikan bawahan kita sebagai budak pingitan, naudzubillah.

Titik kemenangan akan tampak di pelupuk mata kita, penghujung mata memandang mengayuh semua lelah setiap kita. Setapak dari setumpuk hasrat kita ingin memetik kebahagiaan akan terwujudkan. Ketika Zamzam memberikan motivasi bahwa ujung perjalanan ini akan berakhir,

“Biasanya langsung aja masuk?”, perkataan ini yang keluar dari Zamzam. Karena dari kami berlima hanya dialah yang pernah kesini, “Dulu disini tidak ada portal, dan disini ada tulisan!” sambung Zamzam . Mungkin dia ngga tega kali ya, melihat kita semua pada bingung.

Ga lama kemudian ada penduduk melintas lurus mengikuti jalan berbatu itu, mereka semua melihat ke arah kita berlima. Tanpa berkata – kata lagi, kita akhirnya mengikuti naluri Zamzam yang disini memposisikan sebagai kompas perjalanan kita. Dengan semangat yang tersisa akhirnya kami melewati portal penghalang jalan masuk ke Danau ini.

Kita semua berlomba lari sambil mengendong tas kita bawa, rasa cape hilang karena termotivasi untuk melihat “Situ = Danau” yang panuh cerita ini. Berat yang di bebankan di dalam tas, meloncat – meloncat menghindari genangan air dan bebatuan. Alhamduliilah kita semua tidak ada yang jatuh, nafas kami ter-engah – engah saling menyusul satu sama lain.

Akhirnya sedikit demi sedikit terlihat hamparan air yang membentang luas, mengurai kesejukan dan panasnya tubuh kita semua. Segalanya sudah terobati, keindahan alam dengan sejuk mengguyur kelelahan yang sudah mulai menghilang perlahan – lahan. Kita semua, kuhususnya saya mungkin adalah orang yang beruntung bisa melihat semua ini. Ke indahan dan keajaiban yang diciptakan akan membekas selamanya takkan terlupakan.

Kayu basah dan Air yang Dingin

Tenda kami telah didirikan, tidak lupa setelah semua perizinan selesai. Yang harus diketahui ketika kita berkemah di Situ Lembang ialah jika kita mau bermalam katanya jangan buang sampah sembarangan, cinta lingkungan gitu?? Dan karena disini juga sudah banyak sisa – sisa sampah sebelum kami yang sebagian besar sampahnya tergolong sulit untuk di daur ulang (ini pasti ulah manusia?? Hik hik hik), kemudian jangan menebang pohon sembarangan dan yang terakhir adalah jangan buang kotoran sembarangan khususnya ke danau, katanya lebih baik itu Tokay di pendem dalam – dalam (kaya teori kucing bertelor gitu).

Teori ini terus berputar – putar di sela-sela otak, boker nanti dimana???, apa harus kayak kucing nih. Kita semua mulai bagi tugas, alias suka – suka dewek, ada yang mulai bersih – bersih, terus masak dll. Karena terlihat di jam sudah menunjukkan (kayaknya dah lebih) untuk mendirikan shalat dzuhur, kitapun semua bergegas untuk mendirikan shalat yang tidak harus di komandoi karena shalat merupakan kewajiban seorang mukmin (walopun masih ngerasa mukmin sejati,).

Saya kebagian kocokan pertama dalam mengimami jamaah ini, he he he. Dalam hati apa yang akan di bicarakan setelah beres shalat, katanya tugas seorang imam setelah shalal adalah memebrikan sedikitnya 7 menit gitu, hik hik hik. Demi konsisten dan perjuangan jihad untuk mendirikan agama dalam hati maka kita pun semuanya setuju – setuju aja, klo cerita sebenernya kita semua merasa bersyukur telah di berikan untuk menikmati ke indahan alam yang takjub banget.

Sebelum shalat dilakukan saya mulai berfikir, apa yang sebaiknya dan berkesan untuk dibicarakan nanti setelah shalat ini. Saya teringat materi kuliahan Cosmologi Al qur’an dimana materinya adalah membicarakan tentang proses penciptaan alam semesta. Walaupun tidak semua diberikan namun secara garis besar saya samapikan, bahwa intinya dari proses penciptaan alam semesta ini selain kita tahu bahwa Allah Swt. menciptakan alam ini dalam qurun waktu 6 yaum begitu juga alam semesta ini beredar bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk Allah. Jika, alam semesta dengan ikhlas mau menjalaninya dengan perintah Allah terus bagaimana dengan kita, yang juga termasuk hasil penciptaan Allah. Bgaimana kita untuk ihsan dan bagaimana kita mensyukuri semua ini. Bla bla bla semua sampai beres materi nya yang disingkat dan dipadatkan untuk waktu 7 menitan.


Nikmatnya Makanan ini?

Jadi teringat tentang sabda Rasulullah saw. urang lebih tentang makanan yang dibuang dan jangan menyisakan makanan = mubadzir itu temennya syetan, hiiii ngeri juga sih. Tapi itulah yang terjadi pada kita semua. Ketika makanan yang kita masak ini tidak sempurna, ketika beras diharapkan menjadi nasi namun dia hanya sampai tahap setengahnya. Apa mau di rasa perut sudah menanti kehadiran si butir beras untuk dimakan, kata orang di rumah klo beras belum masak itu ga baik tapi disini semua baik baik saja, ha ha ha ha malahan kita semua memakannya denga lahap. Jadi tidak ada yang tersisa karena mungkin dari pagi kita belum makan yang namanya beras.

Semua akan terasa nikmat jika kita benar-benar merasakannya, jangan dijadikan sebuah kesedihan toh kita semua kesini untuk mencari hal yang baru dalam arti kita disini adalah untuk lebih mengenal diri kita sendiri begitu juga dengan seberapa pentingnya teman disini. Jangan sampai kita kesini datang sama-sama tapi segala urusan hanya untuk masing –masing. Itulah makna perjalanan yang ingin kami capai.

Jadi Juru Masak.

Setelah melihat fenomena masakan yang terjadi tadi siang, maka saya memutuskan untuk bergabung dengan tim masak = ngebantuin (berarti dari tadi ngapain?????).dengan bekal selama 3 tahun hidup di lingkungan asrama yagn dibekali keterampilan tambahan yaitu koki, Cleaning Service, petani dll saya mengambil kesempatan ini untuk menghadirkan makanan kelas istimewa saat makan nanti sore.

Dengan bahan bakar yang diciptakan dari genangan air, minyak tanah secukupnya, kemudian kertas yang dirobek –robek trus di celupin ke minyak tanah tersebut kemudian dinyalakan, begitu seterusnya karena kayu di sini semua basah (maklum musim hujan), beras kita bagi dua supaya tercipta nasi yang diimpi –impikan. Sayur yang kita masak hanya dibumbui dengan garam dan gula saja, ya maklum juga klo mo enak mah ya dirumah he he he.

Makan kita semua lancar malahan lahap banget makan sore ini, klo saya sendiri inilah saat nya bales dendam ha ha ha ha ha, ditambah makanan kali ini lauknya ada sarden makanan favorite nih. Nyam nyami enak tenan. Mak nyos.

Malam yang dingin!

Seperti biasa kita tidak ketinggalan untuk shalat dengan imam yang berbeda –beda dan dengan materi yang berbeda pula ketika kuliah 7 menitan itu. Setelah selesai masak kita semua mandi rame –rame, kemudian shalat ashar yang sekarang shalat nya dilakukan di dalam tenda karena hujan mulai merintik membasahi rerumputan yang tumbuh disitu lembang ini. Setelah shalat ini kita semua makan sore.

Pagelaran curhat di buka, siapa kita sebenernya? Setelah shalat, seksi acara membuat acara dengan tema curhat abis masalah cewe sebelum cewe yang sekarang, kisah masa lalu yang harus di ungkap. Argghhhhhhhh $$$$$$$$$$$$$$$$$$$.....

Memang paling menyedihkan kalo untuk mengingat – ingat kisah masa lalu yagn serba terbatas pada dimensi terkutuk. Mula – mula di runut dari Zamzam (klo ga salah) dia memulai ceritanya tentang wanita, ck ck ck ck Zamzam pernah jatuh cinta wuihhhhhhhhhhhh so sweaaattttt...... akhirnya saya mendengar langsung penuturan itu dari mulut dia sendiri, memang kisah yang kelam dan kelabu. Mungkin tidak semua orang akan mengalami kisah kita semua yang memiliki jalan cerita masing-masing yang sangat beragam rasanya, ada yang sedih, riang, dan keputus asaan. Kita semua bukan cowo yang terlahir untuk disakiti wanita khususnya saya yang paling dikenal dengan kedekatannya dengan wanita, mungkin itu ada benernya namun persepsi itulah yang semula salah kaprah saya kembalikan pada hakikatnya. Kedekatan saya dengan wanita hanya karena tugas setiap semester, karena ketika itu cowo hanya ada saya dan temen saya GP yang sekarang tidak ikut rombongan ini. Karena seringnya kebagian tugas dan harus bertukar fikiran itulah memang ada rasa terbersit untuk menyatakan suara hati ini sama si wanita, namun saya tidak akan memohon jawaban nya dia karena saya hanya mencintainya dan saya sendiri tidak akan meminta cintanya.

Setelah itu datang si wanita lain yang memang dialah yang saya harapkan, namun apa yang terjadi dia malah mengajak saya berputar – putar dalam hubungan, cape memang dan akhirnya saya menemukan seseorang yang memang benar – benar yang mengerti bla bla bla maklum nyari yang perfect itu harus di uji dulu sampe sekarang dia masih setia disamping saya.

Cerita ini kita lakukan setelah shalat ashar sampe harus di tunda untuk shalat maghrib, karena memang panjang kisah dari masing –masing peserta rombongan barakuda ini.


Wedang jahe

Malam ini terasa dingin walopun kita sadari bahwa ini musim adalah musim hujan. Ada usulan untuk membuat wedang jahe di gelapnya malam dan berkeliarannya anjing malam. Rasa dingin menusuk – nusuk sendi kalbu, dan membasahi hidung ku saya rasa saya mulilai terkena rasa dingin yang berat nih?.

Setelah hujan reda, kita semua berhamburan keluar tenda untuk menciptakan suasana yang hangat, walaupun sebentar tapi itulah nikmatnya perjuangan ini. Api unggun yang kita punya tidak seberapa besarnya, namun bisa menciptakan suasana hati yang hangat. Dengan sedikit lagi bahan bakar kita berusaha untuk membuat bandrek. Jadilah.... jadi ya itulah yang kita harapakan, usaha ini tidak sia-sia semua kembali masuk dan menikmati minuman yang dibuat untuk menghangatkan tubuh yang mulai mengeras karena kedinginan.


Malam mulai mengusik

Rasa dingin ini mulai menjalar dari kaki sampai perasaan yang mendalam, terasa banget dinginnya sampai ngomongpun sedikit bergetar karena takj tahannya melawan dingin, ingin rasanya segera hari esok dan kita semua pulang dengan memabwa semua perasaan ini. Haru, senang, bahagia, dan dingin. Akh sulit dibayangkan memang klo nanti sudah kembali ke kampus, apa yang mau ceritakan nanti.

Semua baju yang kita punya didalam tas, di keluarkan untuk menambah alas tidur, namun tiu semua hanya sedikit membantu. Air hujan yagn mulai merayap masuk dan hujan rintik yang tak hentinya membuat sayu harus menambah balsem dikaki supaya tidak kedinginan. Tidur saya deket Zamzam, sebelah kanan adalah jalan untuk keluar. Air mulai masuk dari samping trus ketengah, saya tambah alas tidur tetep aja air malah meresap terus-terusan.

Dirasa karena tidur yang tak nyenyak,akhirnya saya minta tempatnya gantian sama Zamzam, dia mau bagi tempat yang agak kering. Walaupun terdengar suara orang yang masih mencari kayu kering tapi saya rasa mereka sia-sia karena tadi siang saya nyaripun tidak ada kayu kering. Begitu juga terdengar sayup-sayup suara anjing menggogok yang mengerilingi tenda kita.

Ada kejadian lucu disini, si Mahmud mungkin dia punya hobi mendengkur ketika tidur. Ketika malam mulai beranjak, kita semua tidur begitu juga dengan si Mahmud. Kebiasaannya itulah yang membuat Anjing di Situlembang ini merasa punya saingan, karena ketika si Mahmud Ngorok kemudian si Anjing menimpali si Mahmud.

Mahmud : Hkrooookkkkkkkkkkkkkkkkkk (suara ngorok)

Anjing : gok gok gok

Mahmud : Hkrooooooooooooooooookkkkkkkkkkkkkkkkkkk (masih suara ngorok)

Anjing : Gok gok gok (bingung kali ya, siapa nie?????????)

Si Riki bangun dari tidur mendengar perkelahian antar si Mahmud dan si Anjing, tadinya masih keheranan. Setelah melihat si Mahmud mulai ngorok lagi

Mahmud : hkroooooookkkkkkkkkkkkkkkkkkk puffffffffffffhhhhhhhhhhhhhh

Si Anjing : Gok gok gok

Si Riki : Hus hus hus hus (sambil ketawa)