s

Selamat datang di WeBlog Imaduddin.B, Amd.AK

Rabu, 27 Mei 2009

SMKN I Anjatan Miliki SBCTV

Artikel ini dari Denpatrol.com, Indramayu- Siswa SMK Negeri 1 Anjatan Indramayu mulai April 2009 mengelola acara televisi, siaran-siaran percobaan pun mulai diudarakan, guru-guru dan para siswa terlihat sibuk mempersiapkan materi siaran serta mengadakan latihan menjadi presenter, sutradara, cameraman, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan siaran televisi.

Masyarakat sekitar Kecamatan Anjatan, Haurgeulis, Bongas, Patrol dan Sukra pun geger dan kemudian mengikuti siaran itu, mereka merasa kaget, heran campur gembira dan seakan tidak percaya dengan adanya siaran itu, tapi itulah kenyataan.

Surat izin dari Depkominfo atas nama Drs E Rahmat Rustanda telah ada di tangannya yang tugas sehari-hari adalah sebagai Kepala Sekolah tersebut. Dijelaskan oleh Rahmat, Tehnik Broadcasting Televisi (TBT) merupakan salah satu dari tiga program keahlian yang diadakan di SMKN 1 Anjatan.

Dua program lainnya adalah Akomodasi Perhotelan (AP) dan Tehnik Komputer & Informatika (TKI).
Saat mulai diadakan program TBT pada tahun ajaran 2006/2007 sekolah hanya menerima angkatan pertama sebanyak 15 siswa karena peralatan untuk praktik masih terbatas. Seiring dengan penambahan fasilitas maka tahun berikutnya siswa bertambah, angkatan kedua 40 orang dan angkatan ketiga juga 40 siswa.

Hadirnya pemancar televisi disambut dengan penuh kegembiraan bukan saja oleh Kepala Sekolah beserta Dewan Guru, juga oleh para siswa karena siaran itu merupakan sarana untuk mempraktikkan ilmu-ilmu broadcasting yang dipelajarinya.
Layak Siar

Siaran Televisi yang dipancarkan dari SMKN 1 Anjatan bernama SBCTV kependekkan dari Sinar Broadcasting Cemerlang Televisi mengudara pada channel 51 UHF/711,25 mhz. Ini adalah tayangan TV resmi pertama di Indramayu yang telah dinyatakan layak siar oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Izin penyiarannya 24 jam, namun saat ini baru diudarakan dari Senin s/d Sabtu jam 14.00 hingga 22.00 dengan format siaran umum yang menitikberatkan pada pendidikan dan hiburan dengan segmentasi para remaja di Pantura tapi tetap disukai para orang tua. Beberapa program siaran terus dipersiapkan agar siaran televisi ini berjalan lancar, baik yang berhubungan dengan hiburan, pendidikan, maupun informasi.

Menurut Rahmat, pengajuan hingga keluarnya izin siaran memerlukan waktu tiga tahun yang prosesnya melalui lima tahapn, pertama mengajukan sarat-sarat administratif ke KPI yang disertai dengan surat persetujuan dari pemerintah daerah dan masyarakat tetangga.
Kedua adalah verifikasi faktual dari Tim KPI yang melihat langsung berbagai peralatan siaran yang akan digunakan mencocok kan antara proposal dengan kenyataan di lapangan, serta menilai spesifikasi alat-alat yang berstandar broadcast, titik ordinat, dan SDM-nya.
Tahap ketiga mempresentasikan SBCTV dalam forum dengar pendapat di kantor KPI yang dihadiri pengurus KPI, pakar komunikasi, balai monitor, Dirjen Postel, DPRD, kepolisian, dan tokoh masyarakat.

Keempat adanya kajian teknis dari KPI sebagai syarat mendapatkan rekomendasi layak siar. Tahap kelima rekomendasi itu dikirim dari KPI ke Depkominfo yang kemudian diikuti dengan keluarnya Surat Izin Siaran.

Sebagai pengelola, Rahmat nampak merasakan kepuasan batin bahwa yang diupayakannya berhasil. Ketika dihubungi Pelita Kamis (7/5), Kepala SMKN 1 Anjatan E. Rahmat Rustanda yang juga sebagai Dirut SBCTV menjelaskan, peluncuran siaran televisi ini akan dilakukan pada tahun ajaran baru bulan Juli 2009.

Dalam waktu dekat ini, kami akan menghadap Bapak Bupati Indramayu (Bapak Yance) untuk menjelaskan segala sesuatunya, dan setelah itu akan mengadakan audiensi dengan DPRD Kabupaten Indramayu, katanya. (ck-101/Pelita)

Sabtu, 23 Mei 2009

Jalanan jalur Anjatan - Patrol carut marut BUNG?

Dari jaman Pileg sampai pilpres nanti, mungkin belum bisa saya temui jalan yang bagus beraspal di jalur ini. Masih terlihat genangan air dan debu berterbangan ketika saya harus ikut berlalu lalang di jalur Patrol - Anjatan (Haurgeulis). Jalur ini sangat banyak kerusakannya, beda kalo sudah ke Haurgeulis jalurnya lumayan masih bagus.

Namun sampai sekarang belum ada sikap dari PEMDA untuk bebenah jalan tersebut, yang saya ingat waktu Pileg kemaren jalan di Anjatan cuma di arug pake bebatuan doang, yang nyatanya sekarang musim hujan terkikis dan menimbulkan banyak debu berterbangan ketika laju motor dan mobil sudah tak beraturan.

Karena jalan yang berlubang, semua motor dan mobil lebih memilih jalan yang agak bagus dari pada mengikuti jalur yang sebenarnya (kanan dan kiri), keliatannya semua sudah ngga beraturan dan acak - acakan. ck ck ck semoga ada perbaikan yang diharapkan oleh kita semua.... jangan hanya janji, masih banyak lagi yang harus dibenahi. Tata ruang, keamanna berkendara dll.
Wah memang pusing ya, klo jadi orang pemerintahan... saya sebagai masyarakat cuma ikut berpartisipasi untuk menyampaikan amanat ini....